Bos bicara dengan sekretarisnya:
"Seminggu kita pergi untuk perjalanan dinas, tolong siap-siap."
Sekretaris telepon suaminya:
"Mas, saya mau berangkat untuk perjalanan dinas, hati-hati di rumah ya."
Suami telepon kekasih gelapnya:
"Istriku mau berangkat seminggu, kau ada waktu?"
Kekasih gelap bilang terhadap anak kursusnya:
"Nak, ibu punya banyak kerjaan selama seminggu, kursus ditiadakan selama
seminggu."
Anak kursus bilang terhadap kakeknya:
"Kek, seminggu tidak ada kursus, gurunya sibuk. Ayo kita jalan-jalan."
Kakek (Bos) telepon sekretarisnya:
"Minggu ini saya mau jalan-jalan sama cucu saya, dinas dibatalkan."
Sekretaris telepon suaminya:
"Bossnya ada kerjaan rumah yang mendadak, tripnya dibatalkan Mas."
Suami bilang kekasih gelapnya:
"Kau tak usah datang, istriku tak jadi pergi."
Kekasih gelap telepon anak kursusnya :
"Nak, kursus minggu ini berjalan seperti biasa. Kerjaan Ibu sudah ada yang
menyelesaikan."
Anak kursus bilang sama kakeknya:
"Kek, guruku bilang kursus berjalan normal. Kakek jalan sendiri aja."
Kakek (Bos) bilang sama sekretarisnya:
"Minggu ini kita atur perjalanan dinas lagi. Kamu siap-siap, yah!"
"Seminggu kita pergi untuk perjalanan dinas, tolong siap-siap."
Sekretaris telepon suaminya:
"Mas, saya mau berangkat untuk perjalanan dinas, hati-hati di rumah ya."
Suami telepon kekasih gelapnya:
"Istriku mau berangkat seminggu, kau ada waktu?"
Kekasih gelap bilang terhadap anak kursusnya:
"Nak, ibu punya banyak kerjaan selama seminggu, kursus ditiadakan selama
seminggu."
Anak kursus bilang terhadap kakeknya:
"Kek, seminggu tidak ada kursus, gurunya sibuk. Ayo kita jalan-jalan."
Kakek (Bos) telepon sekretarisnya:
"Minggu ini saya mau jalan-jalan sama cucu saya, dinas dibatalkan."
Sekretaris telepon suaminya:
"Bossnya ada kerjaan rumah yang mendadak, tripnya dibatalkan Mas."
Suami bilang kekasih gelapnya:
"Kau tak usah datang, istriku tak jadi pergi."
Kekasih gelap telepon anak kursusnya :
"Nak, kursus minggu ini berjalan seperti biasa. Kerjaan Ibu sudah ada yang
menyelesaikan."
Anak kursus bilang sama kakeknya:
"Kek, guruku bilang kursus berjalan normal. Kakek jalan sendiri aja."
Kakek (Bos) bilang sama sekretarisnya:
"Minggu ini kita atur perjalanan dinas lagi. Kamu siap-siap, yah!"
Tak selamanya mentari bersinar terang
Terkadang terjadi gerhana yang menghalangi sinarnya
Begitu juga dengan rembulan
Yang terkadang tak bersinar dengan semestinya
Seperti cinta yang tak selalu indah
Yang penuh dengan belokan yang tajam
Terkadang para pencinta terjatuh
Tak bisa menyelamatkan cintanya yang kelam
Terkadang terjadi gerhana yang menghalangi sinarnya
Begitu juga dengan rembulan
Yang terkadang tak bersinar dengan semestinya
Seperti cinta yang tak selalu indah
Yang penuh dengan belokan yang tajam
Terkadang para pencinta terjatuh
Tak bisa menyelamatkan cintanya yang kelam
Kamu tahu kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tahu? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.
Melihat ke depan ada perempuan berlenggok dengan seutas “Tank Top”, noleh ke kiri pemandangan “Pinggul terbuka”, menghindar ke kanan ada sajian “Celana ketat plus you can see”, balik ke belakang dihadang oleh “Dada menantang!” Astaghfirullah… kemana lagi mata ini harus memandang ?
Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran “ngeres” dan hatipun menjadi keras.
Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.
Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi
anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih… dan lebih lagi. Dan anda tahu apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitu : anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!
Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan ? Saya yakin anda menjawabnya “lelaki” bukan ? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini.
Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.
Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana ? Apakah saya harus menikmatinya…? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti ? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.
Allah Taala telah berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya”, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman, “hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur : 30-31).
Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggungjawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mal, JJS, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.
Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan ?
So, berjilbablah … karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona dan tentunya sejuk di mata
Melihat ke depan ada perempuan berlenggok dengan seutas “Tank Top”, noleh ke kiri pemandangan “Pinggul terbuka”, menghindar ke kanan ada sajian “Celana ketat plus you can see”, balik ke belakang dihadang oleh “Dada menantang!” Astaghfirullah… kemana lagi mata ini harus memandang ?
Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran “ngeres” dan hatipun menjadi keras.
Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.
Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi
anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih… dan lebih lagi. Dan anda tahu apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitu : anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!
Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan ? Saya yakin anda menjawabnya “lelaki” bukan ? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini.
Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.
Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana ? Apakah saya harus menikmatinya…? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti ? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.
Allah Taala telah berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya”, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman, “hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur : 30-31).
Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggungjawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mal, JJS, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.
Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan ?
So, berjilbablah … karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona dan tentunya sejuk di mata
1. Bersyukur apabila mendapat nikmat
2. Sabar apabila mendapat kesulitan
3. Tawakal apabila mempunyai rencana/ program
4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan
6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan
7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan
8. Jangan usil dengan kekayaan orang
9. Jangan hasud dan iri atas kesuksesan orang
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksesan
11. Jangan tamak/ pelit kepada harta
12. Jangan terlalu ambisius akan sesuatu kedudukan
13. Jangan hancur karena kezaliman
14. Jangan goyah karena fitnah
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram
17. Jangan sakiti perasaan ayah dan ibu
18. Jangan usir orang yang meminta-minta
19. Jangan sakiti anak yatim
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid)
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah dan di masjid
25. Biasakan shalat malam
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat
28. Sayangi dan santuni fakir miskin
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah
30. Jangan marah berlebih-lebihan
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila
karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syetan
36. Jangan percaya ramalan manusia
37. Jangan terlampau takut miskin
38. Hormatilah setiap orang
39. Jangan terlampau takut kepada manusia
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala
41. Bersihkan harta dari hak-hak orang lain
42. Berlakulah adil dalam segala urusan
43. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah
44. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala
45. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran
46. Perbanyak menyambung silaturahmi
47. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam
48. Bicaralah secukupnya, jangan berbicara dengan berteriak
49. Beristri/ bersuami kalau sudah siap segala-galanya
50. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu
51. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur
52. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin
53. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga
54. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan
55. Hormatilah kepada guru dan ulama
56. Sering-sering bershalawat kepada nabi
57. Cintailah keluarga Nabi Muhammad SAW
58. Jangan terlalu banyak hutang ataupun royal
59. Jangan terlampau mudah berjanji
60. Selalu ingat akan saat kematian dan sadar bahwa kehidupan dunia
adalah kehidupan sementara
61. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
seperti mengobrol yang tidak berguna
62. Bergaullah dengan orang-orang shaleh
63. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar
64. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu
65. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita
66. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan
dengan kejahatan lagi, balaslah dengan kebaikan
67. Jangan membenci seseorang karena paham dan pendirian ataupun
beda pendapat
68. Jangan benci kepada orang yang membenci kita
69. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
70. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka
yang mendapatkan kesulitan
71. Jangan melukai hati orang lain
72. Jangan membiasakan berkata dusta
73. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian
74. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab
75. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan
kesungguhan
76. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
77. Jangan membuka aib orang lain ataupun berburuk sangka
78. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang
lebih berprestasi dari kita
79. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana
80. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan
81. Jangan minder karena miskin dan jangan sombong karena kaya
82. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama, bangsa dan
negara
83. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain
84. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara
85. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa
86. Hargai prestasi dan pemberian orang
87. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan
88. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak
menyenangkan
89. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan
norma-norma agama dan kondisi diri kita
90. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisik atau mental kita
menjadi terganggu
91. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana
92. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-
pandailah untuk melupakan jasa kita
93. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu
dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain
terhina
94. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman
kita, sebelum dicek kebenarannya
95. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban
96. Sambutlah uluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban
dan keramahan dan tidak berlebihan
97. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang di luar
kemampuan diri
98. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tantangan.
Jangan lari dari kenyataan kehidupan
99. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan
setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan
100. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan
memiskinkan orang
2. Sabar apabila mendapat kesulitan
3. Tawakal apabila mempunyai rencana/ program
4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan
6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan
7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan
8. Jangan usil dengan kekayaan orang
9. Jangan hasud dan iri atas kesuksesan orang
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksesan
11. Jangan tamak/ pelit kepada harta
12. Jangan terlalu ambisius akan sesuatu kedudukan
13. Jangan hancur karena kezaliman
14. Jangan goyah karena fitnah
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram
17. Jangan sakiti perasaan ayah dan ibu
18. Jangan usir orang yang meminta-minta
19. Jangan sakiti anak yatim
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid)
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah dan di masjid
25. Biasakan shalat malam
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat
28. Sayangi dan santuni fakir miskin
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah
30. Jangan marah berlebih-lebihan
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila
karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syetan
36. Jangan percaya ramalan manusia
37. Jangan terlampau takut miskin
38. Hormatilah setiap orang
39. Jangan terlampau takut kepada manusia
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala
41. Bersihkan harta dari hak-hak orang lain
42. Berlakulah adil dalam segala urusan
43. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah
44. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala
45. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran
46. Perbanyak menyambung silaturahmi
47. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam
48. Bicaralah secukupnya, jangan berbicara dengan berteriak
49. Beristri/ bersuami kalau sudah siap segala-galanya
50. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu
51. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur
52. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin
53. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga
54. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan
55. Hormatilah kepada guru dan ulama
56. Sering-sering bershalawat kepada nabi
57. Cintailah keluarga Nabi Muhammad SAW
58. Jangan terlalu banyak hutang ataupun royal
59. Jangan terlampau mudah berjanji
60. Selalu ingat akan saat kematian dan sadar bahwa kehidupan dunia
adalah kehidupan sementara
61. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
seperti mengobrol yang tidak berguna
62. Bergaullah dengan orang-orang shaleh
63. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar
64. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu
65. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita
66. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan
dengan kejahatan lagi, balaslah dengan kebaikan
67. Jangan membenci seseorang karena paham dan pendirian ataupun
beda pendapat
68. Jangan benci kepada orang yang membenci kita
69. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
70. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka
yang mendapatkan kesulitan
71. Jangan melukai hati orang lain
72. Jangan membiasakan berkata dusta
73. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian
74. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab
75. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan
kesungguhan
76. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
77. Jangan membuka aib orang lain ataupun berburuk sangka
78. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang
lebih berprestasi dari kita
79. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana
80. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan
81. Jangan minder karena miskin dan jangan sombong karena kaya
82. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama, bangsa dan
negara
83. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain
84. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara
85. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa
86. Hargai prestasi dan pemberian orang
87. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan
88. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak
menyenangkan
89. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan
norma-norma agama dan kondisi diri kita
90. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisik atau mental kita
menjadi terganggu
91. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana
92. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-
pandailah untuk melupakan jasa kita
93. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu
dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain
terhina
94. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman
kita, sebelum dicek kebenarannya
95. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban
96. Sambutlah uluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban
dan keramahan dan tidak berlebihan
97. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang di luar
kemampuan diri
98. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tantangan.
Jangan lari dari kenyataan kehidupan
99. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan
setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan
100. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan
memiskinkan orang
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, "Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?". Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum: Anakku ... Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana dia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang dia berikan tetapi dari keikhlasan dia memberikan kebaikan itu. Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya "Lantas apa lagi Abi?", sahut putrinya. Ketahuilah putriku ... Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana dia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda. Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang dia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana dia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah... Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana dia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?". Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, "Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rosulullah".
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya "Lantas apa lagi Abi?", sahut putrinya. Ketahuilah putriku ... Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana dia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda. Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang dia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana dia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah... Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana dia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul. Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?". Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, "Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rosulullah".
Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.... Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.... AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk....
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU, tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya.... Masih ada waktu yang tersisa YANG dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.
Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Keesokan harinya...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberi sedikit waktu untuk menyapaKU..... Tapi yang KU tunggu tak kunjung tiba.... tak juga kau menyapaKU. Subuh... Dzuhur... Ashyar... Magrib... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU... tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU...
Apa salahKU padamu ...... wahai UmmatKU ???
Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU............!!!!!!!
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, bersujud menghadapKU...... Yang selalu menyertaimu setiap saat...
Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2 yang kita sayangi ??? Untuk mengingat-Nya.
Menurut saya, tulisan diatas menggambarkan bagaimana kita terbuai dengan kesibukan - kesibukan dunia yang mana akhirnya kita sampai melupakan kodrat kita sebagai manusia yang seharusnya selalu bersyukur akan apa yang telah diberikan.
Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU, tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya.... Masih ada waktu yang tersisa YANG dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.
Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Keesokan harinya...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberi sedikit waktu untuk menyapaKU..... Tapi yang KU tunggu tak kunjung tiba.... tak juga kau menyapaKU. Subuh... Dzuhur... Ashyar... Magrib... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU... tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU...
Apa salahKU padamu ...... wahai UmmatKU ???
Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU............!!!!!!!
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, bersujud menghadapKU...... Yang selalu menyertaimu setiap saat...
Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2 yang kita sayangi ??? Untuk mengingat-Nya.
Menurut saya, tulisan diatas menggambarkan bagaimana kita terbuai dengan kesibukan - kesibukan dunia yang mana akhirnya kita sampai melupakan kodrat kita sebagai manusia yang seharusnya selalu bersyukur akan apa yang telah diberikan.
tak lagi ku temukan rembulan dalam tidur ku
yang dulu selalu hadir dalam mimpi ku
kini malam ku hampa tak ada lagi yang menemani ku
kemana rembulan itu pergi, seperti menjauh dari ku
ku rindukan kedatangnya di setiap malam ku
sampai akhirnya ku terbangun dari tidur ku
rembulan itu tak juga muncul
harapan yang sia-sia, akhirnya ku sadar
rembulan itu takkan lagi muncul
rembulah itu sekarang telah digantikan oleh sang matahari
yang dengan sinarnya memberi kehidupan pada semua makhluk
memberi kehangatan bukan penderitaan
semoga kehangatan itu dapat dirasakan oleh semua orang
yang dulu selalu hadir dalam mimpi ku
kini malam ku hampa tak ada lagi yang menemani ku
kemana rembulan itu pergi, seperti menjauh dari ku
ku rindukan kedatangnya di setiap malam ku
sampai akhirnya ku terbangun dari tidur ku
rembulan itu tak juga muncul
harapan yang sia-sia, akhirnya ku sadar
rembulan itu takkan lagi muncul
rembulah itu sekarang telah digantikan oleh sang matahari
yang dengan sinarnya memberi kehidupan pada semua makhluk
memberi kehangatan bukan penderitaan
semoga kehangatan itu dapat dirasakan oleh semua orang
Aku melihatmu
di balik awan biru
di atas langit biru
di balik awan biru
di atas langit biru
Aku melihatmu
Bercanda dengan sayap bayu
Tertawa dalam rayu
Bercanda dengan sayap bayu
Tertawa dalam rayu
Dan aku melihatmu
Berjalan dalam kelam
Menghilang dalam malam
Berjalan dalam kelam
Menghilang dalam malam